Aryandi Arham

Sabtu, 24 November 2012

Panduan instal Backtrack 5

Backtrack, OS Linux yang installernya biasanya dibagikan secara gratis kalo kita ikut seminar yang berbau hacking. Backtrack menyediakan tools attacking/hacking didalamnya yang sangat lengkap menurut saya. Untuk yang belum punya bisa didownload disini : http://repo.ugm.ac.id/iso/backtrack/
Dipost ini saya akan menjelaskan cara install Backtrack, saya menggunakan Backtrack 5 R2 Gnome. Selain menggunakan kata - kata, saya juga menambahkan gambar saat proses installasinya. Click gambar agar terlihat jelas.
Berikut adalah cara install Backtrack 5 R2  :

- Insert media installasi (DVD/FlashDisk) ke PC anda, tunggu sampai tampilan seperti ini :



- Click enter,





- Pilih BackTract Text, click enter. Ketik Startx (Fungsi Startx adalah untuk memulai / memunculkan GUI Backtrack 5 R2 Gnome)



- Click Install BackTrack,


- Pilih English, setelah itu click Forward, tunggu sampai setting up the clock selesai,


- Sesuaikan Religion dan Time Zone sesuai keinginan anda lalu click Forward :


- Pilih Keyboard layout yang anda inginkan. Lalu click Forward,


- Pilih Specify partitions manually (advanced), lalu click forward,


- Click free space, lalu click Add..


- Buat partisi dengan settingan sesuai yang ada digambar atas, kecuali size (isi sesuai kebutuhan anda) lalu click OK,


- Pilih free space, lalu click Add..


- Buat partisi dengan settingan sesuai yang ada digambar atas, kecuali size (isi sesuai kebutuhan anda) lalu click OK,


- Pilih partisi yang bertype Ext4, lalu click Forward,


- Click Install, tunggu sampai proses installasi selesai.



- Click Restart Now,

- Remove atau lepas media installasi (DVD/FlashDisk) dari PC/laptop anda, dan click enter. Maka PC/Laptop anda akan restart dan tunggu sampai tampilan seperti ini :


Isi Login dengan : root
dan isi Passwordnya dengan : toor
lalu ketik startx agar masuk ke dekstopnya, remove/delete shortcut "install BackTrack" yang ada pada dekstop. Proses instalasi Backtrack 5 R2 selesai.

Jika ada yang mau dinyatakan, isi comment dibawah dengan pertanyaan anda

Senin, 19 November 2012

Keunggulan dan kekurangan linux

Apa sih Kelebihan dan Kekurangan Linux, Si Pinguin Menggemaskan tersebut? Yuk kita intip
Kelebihan Linux:
  • Linux adalah Operating System yang open source, bebas dan terbuka. Sehingga tidak perlu biaya untuk mendapatkannya, lisensinya FREE! boleh di utek-utek sepuasnya :-)
  • Linux gampang dioperasikan sekarang. Tidak seperti dulu yang masih identik dengan para hacker, tampilannya pun telah mengikuti perkembangan, bahkan lebih baik daripada windows 7.
  • Hampir semua aplikasi yang bisa dijalankan di Windows, telah ada aplikasinya di Linux yang dikembangkan oleh komunitas Linux atau bisa menggunakan bantuan software emulator seperti wine untuk menjalankan file .exe dan .msi yang biasanya jalan di windows.
  • Memiliki keamanan yang unggul karena di desain multiuser sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Berbeda dengan Windows yang pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dan sebagainya. Hal ini hampir tidak terjadi pada Linux. Ada pendapat bahwa Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu kurang pas.
  • Cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal karena Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
  • Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.
  • Jarang sekali komputer tiba-tiba ngadat, hang dan harus restart dengan menekan tombol ctrl+alt+del untuk mengakhiri kejadian tersebut karena Linux lebih stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti seperti halnya linux.
  • Linux memiliki kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Termasuk dukungan pada softwarenya.
  • Memiliki komunitas yang besar dan beragam di seluruh dunia
  • Beragam pilihan ada Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
Yuk simak terus artikel Kelebihan dan Kekurangan Linux, Si Pinguin Menggemaskan ini.
Stop! Anda tidak perlu berputar-putar terus di internet untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi pada perangkat komputer Anda. Qbonk Media Group telah menyiapkan lebih dari 10 Ebook Teknisi Komputer paling lengkap untuk Anda. Ebook teknisi PC, Laptop, Jaringan, Motherbord, Printer, Hardisk, Monitor LCD, Power Supply, BIOS dan Panduan Windows 7 terupdate ditambah dengan berbagai bonus ada disini. Mau? Download Ebooknya sekarang juga!
Kekurangan Linux:
  • Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’, takut untuk beralih dari Windows.
  • Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
  • Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
  • Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.
  • Aplikasi-aplikasi di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.
  • Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.

Jumat, 16 November 2012

FILSAFAT CINTA PLATO

        Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? dan bagaimana saya menemukannya?.”Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali. Kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta.” Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?.” Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya.” Gurunya kemudian menjawab, “Jadi ya itulah cinta.” Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Apa itu perkawinan? dan Bagaimana saya bisa menemukannya?.” Gurunya pun menjawab, “Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan.” Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?.” Plato pun menjawab, “Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya.” Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan.

Pengertian seni menurut para ahli

Berikut pengertian seni menurut pendapat para ahli:
A. Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
B. Plato dan Rousseau
seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
C. Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia
D. Ahdian Karta Miharja
seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.
E. Drs. Sudarmaji
seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang.
F. Drs Popo Iskandar
seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
G. Prof. Drs. Suwaji bastomi
seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
H. Enslikopedia Indonesia
seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.
I. Schopenhauer
seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak
J. Eric Ariyanto
seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
Sekian semoga arikel ini dapat bermanfaat :)

MengenaL seni teater Lebih dekat

􀁸 arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog, band dan sebagainya.
􀁸 arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media : percakapan,gerak dan laku dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah tertulis denga diiringi musik, nyanyian dan tarian. Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Unsur-unsur teater menurut urutannya :
• Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
• Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi dan gerak rupa)
• Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran) • Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
• Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
• Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi) Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia sebagai unsur utamanya dengan unsur –unsur penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni.
4.2.1. Bentuk Teater Indonesia berdasarkan pendukungnya : a. Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan pedesaan , bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi. Contoh : lenong, ludruk, ketoprak dll.
b. Teater Keraton yaitu Teater yang lahir dan berkembang dilingkungan keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat artistik sangat tinggi,cerita berkisar pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewadewa . Contoh : teater Wayang
c. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini Masih membawa idiom bentuk rakyat dan keraton . teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru , sebagai fenomena modern dalam seni pertunjukan di Indonesia.
d. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe melainkan sebagai individu . dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang menggeluti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan pencarian, eksperimen berbagai bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.
Sebagian besar daerah di Indonesia mempunyai kegiatan berteater yang tumbuh dan berkembang secara turun menurun. Kegiatan ini masih bertahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang erat hubungannya dengan budaya agraris (bertani) yang tidak lepas dari unsur-unsur ritual kesuburan, siklus kehidupan maupun hiburan. Misalnya : untuk memulai menanam padi harus diadakan upacara khusus untuk meminta bantuan leluhur agar padi yang ditanam subur, berkah dan terjaga dari berbagai gangguan. Juga ketika panen, sebagai ucapan terima kasih maka dilaksanakan upacara panen. Juga peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran, khitanan, naik pangkat/ status dan kematian dll) selalu ditandai dengan peristiwa-peristiwa teater dengan penampilan berupa tarian,nyanyian maupun cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan menarik. Teater rakyat adalah teater yang hidup dan berkembang dikalangan masyarat untuk memenuhi kebutuhan ritual dan hiburan rakyat. 4.2.2 Fungsi – Fungsi Teater Rakyat Fungsi – Fungsi Teater Rakyat :
1. Pemanggil kekuatan gaib
2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir ditempat terselenggaranya pertunjukan
3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir roh-roh jahat.
4. Peringatan pada nenek moyang dengan mempertontonkan kegagahan maupun kepahlawanannya.
5. Pelengkap Upacara sehubungan dengan peringatan tingkat-tingkat hidup seseorang.
6. Pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu dalam siklus waktu.
7. sebagai media hiburan. Ciri-ciri umum teater rakyat diantaranya :
1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari.
2. Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu muncul
4. Nilai dan laku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
5. Pertunjukan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional
6. Penonton mengikuti pertunjukan secara santai dan akrab bahkan terlibat dalam pertunjukan dengan berdialog langsung dengan pemain.
7. Mempergunakan bahasa daerah.
8. Tempat Pertunjukan terbuka dalam bentuk arena (dikelilingi penonton)
SENI PERAN
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah akting atau tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai dengan tuntutan karakter dalam naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi magnit , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau tidak berkarakter, tidak menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan tidaknya ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan atau daya tarik seniman yang dilahirkan dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa pada karya yang ditampilkan, sehingga menimbulkan rasa empati dan simpati bagi yang melihatnya. Untuk tampil bagus dan menarik dipanggung teater,seorang aktor harus menguasai berbagai tehnik dan keterampilan seni peran. Seperti dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah tubuh, vokal, dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Sehingga ketika sorang aktor membawakan peran tokoh dalam sebuah pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter yang indah, menarik dan penuh penghayatan yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan. Pemahaman mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh peran dalam tiga dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan sosial.
Keadaan fisik meliputi ; umur, jenis kelamin,cirri-ciri tubuh, cacat jasmaniah,cirri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, kurus gemuk, suka senyum/ cemberut dan sebagainya. Keadaan psikis meliputi ; watak, kegemaran, mentalitas,standar moral, temperamen,ambisi, kompleks psikologis yang dialami, keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan sosiologis meliputi ; jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi dan sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh terhadap prilaku seseorang, profesi tertentu akan menuntut tingkah laku tertentu pula. Pencapaian seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter ini juga ditentukan oleh pengalaman dan kepekaannya dalam menghayati kehidupan serta pengalaman tampil dalam berbagai pementasan. WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber gaya yaitu aktor atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis.
Aktor atau bintang menjadi sumber gaya artinya kesuksesan pementasan ditentukan oleh pemain-pemain kuat yang mengandalkan kepopuleran, kemasyuran , ketampanan atau kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan menjadi pujaan penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil . jika yang dijadikan sumber gaya adalah actor dan bukan bintang maka kecakapan berperan diandalkan untuk memikat penonton . aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan serta menghidupkan jiwa tokoh sebagai jiwa sendiri.
4.4 Akting Ajaran akting menurut Boleslavsky dalam buku Enam Pelajaran Pertama Bagi Calon Aktor : 1. Pelajaran pertama : Konsentrasi Pemusatan pikiran merupakan latihan yang penting dalam akting, konsentrasi bertujuan aagar actor dapat mengubah diri menjadi orang lain , yaitu peran yang dibawakan . juga berarti aktor mengalami dunia yang lain dengan memusatkan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia lain itu. Jadi tidak boleh perhatiannya goyah pada dirinya sendiri dan pada penonton. Meskipun lakon berjalan, konsentrasi aktor tidak boleh mengendor, juga jika saat itu tidak kebagian dialog atau gerakan .kesiapan batin untuk mengikuti jalannya cerita sampai berakhir, memerlukan konsentrasi. Latihan konsentrasi dapat dilakukan melalui fisik (seperti yoga), latihan intelek atau kebudayaan(misalnya menghayati musik, puisi,seni lukis) dan latihan sukma (melatihan kepekaan sukma menanggapi segala macam situasi).
2. Pelajaran kedua : Ingatan Emosi. The transfer of emotion merupakan cara efektif untuk menghayati suasana emosi peran secara hidup wajar dan nyata. Jika pelaku harus bersedih , dengan suatu kadar kesedihan tertentu dan menghadirkan emosi yang serupa, maka kadar kesedihan itu takatannya tidak akan berlebihan, sehingga tidak terjadi over acting. Banyak peristiwa yang menggoncangkan emosi secara keras dan hanya aktor yang pernah mengalami goncangan serupa dapat menampilkan emosi serupa kepada penonton dengan takaran yang tidak berlebihan. 3. Pelajaran ketiga : Laku Dramatik Tugas utama aktor menghidupkan atau memperagakan karakter tokoh yang diperankannya, dan menghidupkan aspek dramatisasi melalui ekspresi atau mimik wajah melalui dialog, dan pemanfaatan seting pendukung (misal membanting). Aktor harus selalu mengingat apa tema pokok dari lakon itu dan dari perannya, untuk menuju garis dan titik sasaran yang tepat dengan begitu ia dapat melatih berlaku dramatik Artinya bertingkah laku dan berbicara bukan sebagai dirinya sendiri, tetapi sebagai pemeran, untuk itu memang diperlukan penghayatan terhadap tokoh itu secara mendalam sehingga dapat diadakan adaptasi
4. Pelajaran keempat : Pembangunan watak Setelah menyadari perannya dan titik sasaran untuk peranannya itu aktor harus membangun wataknya sehingga sesuai dengan tuntutan lakon. Pembangunan watak itu didahului dengan menelaah struktur fisik, kemudian mengidentifikasiannya dan menghidupkan watak itu seperti halnya wataknya sendiri. Dalam proses terakhir itu diri aktor telah luluh dalam watak peran yang dibawakannya, atau sebaliknya watak peran itu telah merasuk kedalam diri sang aktor.
5. Pelajaran Kelima : Observasi Jika ingatan emosi, laku dramatik dan pembangunan watak sulit dilakukan secara personal, maka perlu diadakan observasi untuk tokoh yang sama dengan peran yang dibawakan. Untuk memerankan tokoh pengemis dengan baik , perlu mengadakan observasi terhadap pengemis dengan ciri fisik, psikis dan sosial yang sesuai 6. Pelajaran Keenam : Irama Semua kesenian membutuhkan irama, akting seorang aktor juga harus diatur iramanya, agar titik sasaran dapat dicapai , agar alur dramatik dapat mencapai puncak dan penyelesaian. Irama juga memberikan variasi adegan, sehingga tidak membosankan. Irama permainan ditentukan oleh konflik yang terjadi dalam setiap adegan.
7. Suara dan Cakapan Suara dan cakapan adalah dua hal pokok yang harus digarap dengan nada yang sesuai, karena keduanya sangat menentukan suksesnya pementasan. Siswa perlu dilatih mengucapkan vocal a, I, u, e, o dengan mulut terbuka penuh. Mungkin dalam percakapan sehari-hari ini tidak perlu; akan tetapi di pentas, hal-hal yang sehari-hari perlu diproyeksikan karena suara diharapkan dapat sampai pada penonton di deretan tempat duduk paling belakang. Ada kalanya seorang pemain mampu mengucapkan kata dengan jelas atau “las-lasan”, tetapi toh dialog yang diucapkannya tidak merangsang pengertian. Jika ini terjadi, maka persoalannya pada apa yang lazim disebut phrasering technique atau teknik mengucapkan dialog. Kalimat atau dialog yang panjangharus dipenggal-penggal lebih dahulu, sesuai denga satuansatuan pikiran yang dikandungnya. Satu hal lagi yang masih berhubungan dengan latihan vokal ialah perlunya dipahami adanya nada ucapan. Kata “gila” dapat berarti umpatan keras, pujian, kekaguman, jika diucapkan dengan nada yang berbeda-beda. Ini artinya nada ucapan tidak hanya berfungsi untuk menciptakan dinamika, tetapi juga menciptakan makna. Pada saat pemain mengucapkan dialog, kata-kata ternyata tidak diucapkan datar, tetapi terkandung di dalamnya lagu kalimat. Lagu kalimat itu menyarankan pertanyaan, perintah, kekaguman, kemarahan, kebencian, kegembiraan, dan sebagainya. Di samping itu, lagu kalimat juga menyarankan dialek tertentu, misalnya dialek Jawa seperti terdengar dari lagu kalimat yang diucapkan pemeran dalam drama seri Losmen; dalam film Naga Bonar terdengar lagu kalimat yang menyarankan dialek Batak.


4.5 Gaya Akting Pemahaman dan penafsiran tentang prinsip berteater, dalam proses aktualisasinya oleh para seniman penggarap atau sutradara, terbagi dalam dua pemahaman yang berbeda yaitu :
􀁸 Teatrikalisme adalah praktek berteater yang bertolak dari anggapan bahwa teater adalah Teater. Suatu dunia dengan kaidah-kaidah tersendiri yang berbeda dgn kaidah-kaidah kehidupan, teater tidak perlu sama dengan kehidupan kehidupan distilasi (digayakan) dan di Distorsi (dirusak), prinsip seperti ini dapat kita lihat dalam teater-teater tradisional. Atau teater- teater kontemporer. Melahirkan gaya akting grand style ( akting di besar-besarkan ) dan Komikal yaitu gaya akting dengan mengekplorasi kelenturan tubuh sehingga menampilkan tubuh-tubuh dengan gestikulasi yang unik dan lucu
􀁸 Realisme adalah eater harus merupakan ilusi atau cermin kehidupan nyata (Realitas). Teater Ilusionis, kehidupan ditiru setepat mungkin agar ilusi tercapai. pemahaman ini berkembang dalam teater barat (konvensional). Gaya aktingnya adalah gaya realis yaitu wajar mirip dengan gaya kehidupan sehari-hari. Untuk melatih tehnik keaktoran maka diperlukan naskah sebagai pijakan dalam mewujudkan suatu peranan. Dibawah ini terdapat beberapa cuplikan naskah dari beberapa penulis drama yang sudah terkenal, dengan berbagai gaya penulisan naskah yang dapat kalian mainkan sebagai latihan pemeranan.



4.6. Beberapa istilah dalam teater Dalam membicarakan drama banyak kita jumpai istilah yang erat hubungannya dengan pementasan drama, antara lain sebagai berikut :
1. Babak Babak merupakan bagian dari lakon drama. Satu lakon drama mungkin saja terjadi dari satu, dua, atau tiga babak mungkin juga lebih. Dalam pementasan, batas antara babak satu dan babak lain ditandai dengan turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila lampu itu dinyalakan kembali atau layar ditutup kembali, biasanya ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Baik setting tempat, waktu, maupun suasana terjadinya suatu peristiwa.
2. Adegan Adegan adaalh bagian dari babak. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana yang merupakan bagian dari rangkaian suasana-suasana dalam babak. Setiap kali terjadi penggantian adegan tidak selalu diikuti dengan penggantian setting.
3. Prolog Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog memainkan peran yang besar dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon(cerita) yang akan disajikan. Itulah sebabnya, prolog sering berisi lakon, perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, serta konflik-konflik yang akan terjadi di panggung.
4. Epilog Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya, biasanya berupa kesinpulan atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang baru disajikan.
5. Dialog Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memainkan peran yang amat penting karena menjadi pengarah lakon drama. Artinya, jalannya cerita drama itu diketahui oleh penonton lewat dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar, pengucapannya harus disertai penjiwaan emosional. Selain itu, pelafalannya harus jelas dan cukup keras sehingga dapat didengar semua penonton. Seorang pemain yang berbisik, misalnya harus diupayakan agar bisikannya tetap dapat didengarkan para penonton.
6. Monolog Monolog adlah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rancana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.
7. Mimik Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah (air muka) untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. Ekspresi wajah pemain ayng sedang sedih tentu saja berbeda dengan ketika sedang marah
8. Gestur Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain.
9. Bloking adalah aturan berpindah tampat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain tidak menjemukan.
10. Gait Gait berbeda dengan bloking karena gait diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain. Layar adalah kain penutup panggung bagiandepan yang dapar dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Tidak semua panggung dilengkapi layar
4.7. Unsur-unsur Lakon Teater
1. Tema cerita Agar cerita menarik perlu dipilih topik, contoh tema masalah Keluarga topiknya misal Pilih Kasih
2. Amanat Sebuah sajian drama yang menarik dan bermutu adalah memiliki pesan moral yang ingin disampaikan kepada penonton.
3. Plot Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik, plot adalah jalan cerita drama. Plot drama berkembang secara bertahap, mulai dari konflik yang sederhana hingga menjadi konflik yang kompleks sampai pada penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik ada yang happy ending, atau berakhir sedih atau penonton disuguhkan cerita dengan menafsirkan sendiri akhir cerita. Ada enam tahapan plot :
a. Eksposisi Tahap ini disebut tahap pergerakan tokoh
b. Konflik Dalam tahap ini mulai ada kejadian
c. Komplikasi Kejadian mulai menimbulkan konflik persoalan yang kait-mengkait tetapi masih menimbulkan tanya tanya.
d. Krisis Dalam tahap ini berbagai konflik sampai pada puncaknya
e. Resolusi Dalam tahap ini dilakukan penyelesaian konflik
f. Keputusan Adalah akhir cerita
4. Karakter Karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam drama. Ada tokoh berwatak sabar, ramah dan suka menolong, sebaliknya bisa saja tokoh berwatak jahat ataupun bisa juga tokoh berdialek suku tertentu.
5. Dialog Jalan cerita lakon diwujudkan melalui dialog dan gerak yang dilakukan para pemain. Dialog-dialog yang dilakukan harus mendukung karakter tokoh yang diperankan dan dapat menghidupkan plot lakon.
6. Setting Setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Karena semua adegan dilaksanakan di panggung maka panggung harus bisa menggambarkan setting apa yang dikehendaki. Panggung harus bisa menggambarkan tempat adegan itu terjadi: di ruang tamu, di rumah sakit, di tepi sungai, di kantin, atau di mana? Penataan panggung harus mengesankan waktu: zaman dahulu, zaman sekarang, tengah hari, senja, dini hari, atau kapan? Demikian pula unsur panggung harus diupayakan bisa menggambarkan suasana: gembira, berkabung, hiruk pikuk, sepi mencekam, atau suasana-suasana lain. Semua itu diwujudkan dengan penataan panggung dan peralatan yang ada. Panggung dan peralatan biasanya amat terbatas. Sementara itu, penggambaran setting sering berubah-ubah hampir setiap adegan. Bagaimana caranya? Penata panggung yang mengatur semua itu. Karena itu, penata panggung harus jeli dan pandai-pandai memanfaatkan dan mengatur peralatan yang terbatas itu untuk sedapat-dapatnya menggambarkan tempat, waktu, dan suasana seperti yang dikehendaki lakon drama.
7. Interpretasi Apa yang dipertontonkan ceritanya harus logis, dengan kata lain lakin yang dipentaskan harus terasa wajar. Bahkan harus diupayakan menyerupai kehidupan yang sebenarnya.


4.8. Unsur-unsur Pementasan a. Naskah b. Pemain c. Sutradara d. Tata rias e. Tata biarama f. Tata panggung g. Tata lampu h. Tata Suara i. Pentonton


a. Naskah Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu dan tata suara (musik pengiring)
b. Pemain Pemain adalah orang yang memeragakan cerita, berapa jumlah pemain yang disesuaikan dengan tokh yang dibutuhkan dalam cerita, setiap tokoh akan diperankan seorang pemain
c. Sutradara Sutradara adalah pemimpin dalam pementasan, tugas sutradara sangat banyak dan beban tanggung jawabnya cukup berat, sutradara memilih naskah, menentukan pokok-pokok penafsiran naskah, pemilihan pemain, melatih pemain dan mengkoordinasikan setiap bagian
d. Tata Rias Fungsi tata rias adalah menggambarkan tokoh yang dituntut misalnya seorang pemain memerankan tokoh kakek maka wajah dan rambutnya dibuat tamak tua.
e. Tata Busana Penata rias dan penata b usana harus bekerjasama saling memahami, saling menyesuaikan, penata ris dan penata busana harus mampu menafsirkan dan memantaskan ris dan pakaian yang terdapat dalam naskah cerita misal tokoh nenek melarat, maka pakaian yang dikenakan tidak menggunakan pakaian yang bagus dan mahal, karena kesalahan dalam busana dapat juga mengganggu jalannya cerita.
f. Tata Lampu Pengaturan cahaya di panggung dibutuhkan untuk mendukung jalan cerita yang menerangkan tempat dan waktu kejadian pada sebuah cerita, untuk menggambarkan kejadian pada malam hari atau siang hari, menggambar kejadian misal di tempat romantis.
g. Tata Suara Musik dalam pertunjukan drama adalah untuk mendukung suasana, misal penggambaran kesedihan, ketakutan, kemarahan dan lain-lain misal penggambaran cerita kesedihan seorang anak, kalau diiringi musik yang sesuai, tentu kesedihan ini akan lebih terasa diiringi musik berirama lembut, alat musik yang digunakan hanya seruling yang mendayu-dayu, ketika adegan kemarahan diiringi musik berirama cepat dan keras, penata musik berirama cepat lagu yang sudah ada ataupun menciptakan lagu sendiri, penata suara harus memiliki kreativitas yang tinggi.
h. Penonton Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan. Bagaimanapun sempurnanya persiapan, kalau tak ada penonton rasanya tak akan dimainkan. Jadi, segala unsur yang telah disebutkan sebelumnya pada akhirnya untuk penonton.

Sejarah Komputer dan Perkembanganya


Sejarah Komputer dan Perkembanganya – Sejak dahulu, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik
Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.
Sejarah Komputer menurut periodenya adalah:
  • Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik
  • Komputer Generasi Pertama
  • Komputer Generasi Kedua
  • Komputer Generasi Ketiga
  • Komputer Generasi Keempat
  • Komputer Generasi Kelima
Sejarah Komputer
1. Komputer Generasi Pertama (1946­ – 1959)
Dengan terjadinya Perang Dunia II, negara­negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer.
Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.
(1) Colassus
(2) Mark I
(3) ENIAC
(4) EDVAC
(5) UNIVAC I
Ciri komputer generasi pertama adalah:
- Penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar)
- Adanya silinder magnetik untuk penyimpanan data.
- Instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu.
- Setiap komputer memiliki program kode­biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya.
2. Komputer Generasi Kedua (1959­ – 1964)
Stretch dan LARC
Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery­ Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer­komputer ini,yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya.
Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan­singakatan untuk menggantikan kode biner.
Pada awal 1960­an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen­komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.
Ciri-ciri komputer pada generasi kedua:
- Penggunaan transistor sehingga ukurannya lebih kecil
- Adanya pengembangan memori inti­magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya
- Penggantian dari bahasa mesin menjadi bahasa Asembly
- Muncul bahasa pemrograman COBOL dan FORTRAN
3. Komputer Generasi Ketiga (1964­ – 1970)
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian­bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa.
Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen­komponen ke dalam suatu chiptunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen­komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan system operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
Ciri-ciri komputer pada generasi ketiga:
- Penggunaan IC(Intregrated Circuit)
- Ukuran komputer menjadi lebih kecil
- Ditemukannya Sistem Operasi
4. Komputer Generasi Keempat (1979­ – sekarang)
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen­komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980­ an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal. Ultra­Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer.
Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang­orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan­perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahantahun 1970­an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer­komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980­an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan system grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara­ cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer­komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
Ciri-ciri komputer pada generasi keempat:
• Digunakannya LSI, VLSI, ULSI
• Digunakannya mikroprosesor
Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model von Neumann. Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.